23.7.09

Pilah Pilih Hunian di Dekat Jalan Bebas Hambatan

Saat orang mau membeli rumah, baik untuk dihuni, maupun sebagai wahana investasi, biasanya pertimbangan utamanya adalah prospek kawasan di masa depan. Umumnya, faktor lokasi dan akses jalan cukup menentukan, di samping kecocokan harga.

Biasanya, akses jalan dari lokasi ke jalan tol dianggap lebih menjamin prospek sebuah kawasan. Maklum, nilai jual kawasan properti yang dekat, bahkan punya akses langsung dengan jalan tol, biasanya lebih cepat menanjak. Tak percaya? Silakan bertanya kepada PT Alam Sutra Realty, pengembang kompleks perumahan Alam Sutra di Tangerang. Semula, kawasan ini lambat berkembang lantaran akses masuk dari jalan raya Serpong yang selalu macet di jam sibuk.

Sebagai jalan keluar, Alam Sutra membangun akses jalan alternatif sepanjang empat kilometer di sebelah utara, langsung menembus tol Tangerang. “Harapan kami, akses jalan itu bisa dinikmati semua orang yang tinggal di Serpong,” ujar Hendra Kurniawan, Sekretaris Perusahaan PT Alam Sutra Realty.

Dampaknya, kemudahan akses ini mendongkrak harga tanah dan rumah di Alam Sutra dan sekitarnya. Sebelumnya, harga tanah di bawah Rp 2 juta per meter persegi. Saat ini, kata Hendra, harga kavling di Alam Sutra sudah antara Rp 2 juta dan Rp 3,5 juta per m2.

Setali tiga uang, PT Summarecon Agung, pengembang kawasan hunian dan komersial Summarecon Serpong (dulu Gading Serpong), merasakan dampak dari akses jalan keluar tol sepanjang tiga kilometer dari tol Tangerang. “Kami menyediakan private tol exit yang langsung menuju ke kawasan sehingga penghuni terhindar dari kemacetan,” ujar Direktur Utama Summarecon Agung Johanes Mardjuki.

Harga tanah otomatis juga ikut melonjak lantaran kawasan itu semakin mudah dijangkau. Menurut Johanes, sebelum ada akses tol, harga tanah di kawasan itu sekitar Rp 900.000 per m2. “Kini harganya bisa Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per m2,” imbuhnya.

Menurut pengamat properti dari Century 21, Ali Hanafia, nilai properti kawasan yang dekat atau punya akses tol memang cepat naik. Tapi, ia mengingatkan bahwa konsumen mesti mencermati beberapa hal sebelum memilih hunian dekat tol.

Pertama, lebih baik memilih kawasan dengan akses tol sependek mungkin. Idealnya, maksimal sepanjang lima kilometer. “Semakin pendek, semakin baik,” katanya. Kedua, konsumen perlu menggali informasi sebanyak mungkin soal rencana pengembangan kawasan itu ke depan agar tidak timbul masalah di kemudian hari. Ketiga, cermati juga unsur demografi dan drainase. “Jangan sampai saat hujan, akses tol malah terendam,” kata Ali.

Source : Kompas.com, 22/07/09


Tidak ada komentar:

Posting Komentar